Pendahuluan
Di malam yang cerah, hiburlah dirimu sendiri dengan pertunjukan gratis
terbesar di bumi kita. Lihatlah ke atas langit, Kamu akan melihat pertunjukan
yang sangat mempesona. Ribuan bintang berkilauan laksana permata di atas kain
bludru hitam. Kamu mungkin akan tergoda untuk menyanyikan lagu masa kecil,
“bintang kecil di langit yang biru. Amat banyak menghiasi angkasa”.[1]
Jika kita meninjau keberadaan bumi ini, pasti akan terlinas di pikiran kita
tentang keajaiban dan hal-hal yang tersembunyi di balik ciptaan Sang Mahakarya.
Alam kita menyajikan banyak hal menarik serta menimbulkan banyak
pertanyaan. Dimulai dari bagaiman alam ini tercipta, apa yang menyebabkan
bintang bercahaya, mengapa planet terus berputar, serta apa yang menjadi pusat
peredaran benda-benda langit, dan masih banyak lagi hal-hal yang belum dapat
tersingkap oleh penglihatan dan pengetahuan kita. Sehingga keberadaan berbagai
problema yang kompleks memebuat para astronom ingin mencoba untuk mencari tahu
dan meneliti berbagai hal tersebut.
Sebenarnya hal semacam itu bukan masalah baru dikalangan manusia, sebab
pencarian dan pemikiran untuk menggali ilmu dan hal-hal yang tersembunyi dibalik
penciptaan alam semesta ini, seperti yang diungkapkan di atas, para astronom
barat yang diwakili dari Polandia, Yunani, dan Negara barat lainnya berusaha
untuk menemukan jawaban atas itu semua, begitupula para astronom timur.
Sehingga setelah usaha keras yang bertahun-tahun mereka lakukan, banyak
terlahir teori-teori baru yang mengungkap berbagai hal yang dulunya belum
diketahui kemudian dengan ditemukannya teori tersebut dapat terungkap berbagai
hal yang mengganjal tersebut, walaupun keberadaan teori tersebut dinilai masih
relatif kebenarannya. Tapi tidak dipungkiri berkat pemikiran mereka, kita mampu
untuk membuka wacana baru bagi keilmuan yang selama itu buntu tak dapat
diutarakan jawaban yang pasti dan rasional.
Pembahasan
A.
Definisi
Konsep manusia mengenai apa yang dimaksud dengan alam semesta telah
berubah secara radikal sepanjang zaman. Pada mulanya mereka meletakkan manusia
sebagai pusat alam semesta (egosentris), kemudian mereka menemukan teori baru
bahwa bumi adalah pusat alam semesta (geosentris). Selanjutnya, mereka
mengetahui bahwa bumi hanyalah sebuah planet, dan yakin bahwa mataharilah
adalah pusat alam semesta. Kemudian, mereka menyadari bahwa matahari hanyalah
bintang biasa yang merupakan anggota dari sebuah gugusan bintang yang disebut
galaksi dan galaksi inilah yang merekasebut alam semesta. Setelah itu, mereka
menemukan lagi bahwa galaksi hanyalah satu daei sedemikian banyak galaksi yang
membentuk alam semesta. Kenyataan inilah yang kita yakini hingga saat ini.[2]
B.
Sejarah Pertumbuhan Teori
Heliosentis
Sebenarnya fenomena langit telah diteliti sejak zaman kuno oleh
orang-orang Cina, Mesopotamia , dan Mesir.
Tetapi astronomi sebagai ilmu, baru berkembang pada zaman Yunani, yaitu pada
abad VI. Pada zaman ini, ada dua teori
mengenai peredaran planet-planet, yaitu teori geosentris dan teori
heliosentris, dimulai teori geosentris pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles
pada tahun 384-322 SM. dan teori heliosentris dikemukakan oleh Aristarchus pada
abad 3 SM. Kedua teori ini saling bersaing pada masa tersebut.
Bapak astronomi Yunani dimulai oleh Thales pada abad VI SM. yang
berpendapat bahwa bumi berbentuk datar. Dan meramalkan terajdinya gerhana pada
585 SM.[3] Walaupun pada abad yang sama, ada seorang
ilmuwan yang mengetaui bahwa bumi berbentuk bulat (phytagoras). Akan teteapi terobosan
penting yang pertama dalam astronomi dilakukan oleh Aristoteles dua abad
kemudian. Dia mengemukakan bahwa bumi berbentuk bulat dengan didukung sejumlah
bukti ilmiah.ia juga berpendapat bahwa pusat jagat raya ini adalah bumi.
Aristarchus berpendapat bahwa bumi bukanlah pusat alam semesta
(geosentris). Akan tetapi dia juga menyatakan bahwa bumi berputar dan beredar
mengelilingi matahari yanag merupakan pusat gerak langit (heliosentris).Inilah
awal munculnya teori heliosentris. Namun teori ini tidak mendapat posisi
keilmuwn pada zaman itu disebabakan oleh kurangnya pendukung. Walaupun ada
beberapa tokoh yang menentang teori Ptholomeus (geosentris), sebenarnya lebih
dari 13 abad konsep geosentris diterima oleh masyarakat dunia. Baru pada tahun
1512 M ( abad XVI M), Nicholas Copernicus membuka sejarah baru dengan
menegemukakan bahwa benda- benda langit meneglilingi matahari dengan orbit
lingkaran ( heliosentris). Mulai abad inilah teori heliosntris diterima oleh
masyarakat dunia.
Teori Copernicus ini muncul dengan berbagai macam tantangan.
Sampai-sampai Copernicus dianggap murtad oleh pemuka gereja dan dianggap tidak
waras oleh banyak kalangan ilmuwan karena telah melanggar dogma gereja dan
dogma ilmu pengethuan.[4]
Dia juga mengatakan bahwa bumi mengelilingi matahari pada tahun 1543 M. sistem
ini dalam bahasa inggris disebut heliocentric dan dalam bahsa arab disebut mukhtash
bimarkazasy-syams.[5]
C.
Tokoh-tokoh Teori
Heliosentis
Berbicara
mengenai tokoh dalam teori heliosentris, maka akan kami mengemukakannya yaitu:
1.
Aristarchus
Dia berasal dari Samos (sekitar 250 SM) merupakan orang pertama yang
tegas menyebutkan bahwa bumi bulat dan merupakan ahli astronomi klasik Yunani
yang pertama kali menemukan tentang system heliosentris.
Dia berani mengemukakan pandangannya yang berbeda dari tokoh sebelum dia
yaitu tentang bumi itu merputar dan mengelilingi matahari yang merupakan pusat
gerak langit.
2.
Nicolas Copernicus
Nicolas Copernicus (1473-1573 M) lahir pada tanggal 19 pebruari 1473 dan
orang yang pertama kali menyatakan secara terang-terangan bahwa matahari
merupakan pusat tata surya dengan menerbitkan bukunya yang berjudul “De Revolusionibus Orbium Colestium”. Dalam
buku tersebut dia mengemukakan ada suatu fakta yang telah dia ketahui yaitu
bumi berputar pada sumbunya (rotasi) dan bersama-sama planet-planet lain
mengelilingi matahari.
3.
Tycho Brahe
Tycho Brahe (1546- 1601) berasal dari Denmark, dia banyak merancang alat-alat
Astronomi yang besar belum pernah dibangun oleh Astronom sebelumnya. Sebenarnya
masih banyak lagi tokoh-tokoh yang
berperan dalam teori Heliosentris, seperti Johannes Kippler dan Galeleo
Galilei.
D.
Perspektif Agama dan
Masyarakat Terhadap Teori Heliosentis
Kalau menurut persfektif ilmu alamiah mungkin teor ini dapat dikatakan
sebagai sutu kemajuan yang pesat, sebaba kalaui menurut prsfektif ilmu
pengetahuan selama suatu teori itu dapat dipertanggungjawabkan dan memenuhi
criteria disahkanlah suatu teori, maka hal itu dianggap sutu hal yang wajar dan
biasa untuk ditolerir. Suatu pernyataan mengenai pengetahuan atau hal-hal yang
ilmiah itu secar ateoori dikatakan kebenaran dan kevalidannya itu hanya
bersifat realtif tidak benar semata.
Tapi dalam persfektif yang lain yakni agama (gereja) pada saat itu,
mereka seakan memepunyai kekuasaan penuh untuk menyatakan dan membuat
seagalanya. Singkat kata, para pihak gerejalah yang mampu untutk menetapkan
terhadap teori yang dikemukakan oleh Nicholas Copernicus mengenai teori barunya
nag berbeda denagan pihak gereja (paham teori geosentris).
Kebenaran teori Heliosentris itu dianggap telah menyalahi dan menentang
kepercayaan gereja, yang mana suadh turun terjangkit pada diri orang-orang
gereja..Sehingga ketika mendengar ada sesuatu yang baru maka, respon yang
pertama klai dilontarkan adalah sikap penolakan dan penindakan secara tegas
kepada orang-orang yang ingin mengikuti dan mempercayai teori baru tersebut.
Salah satu hal yang harus kita ketahui bersana yakni tentang kebenaran
atau kesalahan suatu teori itu dalam pandangan para ilmuwan. Bahwa semuanya itu
merupakan panangan yang bersifat relative. Sehingga orang bart sendiri yang
merupakan pendukung teori geosentris maupun heliosentris dianggapnya hanya
sekedar teori yang kevalidannya masih perlu penelitian lebih lanjut.
Penutup
Demikianlah makalah simple ples sederhana ini kami buat dengan susah
payah. Ibarat “tak ada gading yang tak
retak”, sebagai manusia biasa , kami pun menyadari bahwa banyaknya
kekurangan dan atau kesalahan yang terdapat pada makalah ini. Disamping adanya
kelebihan yang datangnya hanya dari tuhan sang mahakarya, Allah swt. Oleh
karena itu kritik dan saran kontruktif dari pembaca kami harapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi penyusun dan umumnya bagi kita semua. amin
Daftar pustaka
Nasution, Hakim Pengantar
ke Filsafat Sains, Jakarta: Pustaka Litera Antarnusa, 1989
Herrod, Robbin, Bengkel Ilmu Astronomi, Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2005.
Azhari, Susiknan,
Ensillopedi Hisab Rukyat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
[1] Robbin
Herrod, Bengkel Ilmu Astronomi, 2005, Jakarta: Penerbit Erlangga, hal. 6
[2]Lop.
Cit. hal. 8
[3] Robbin
kerrod.lop.cit.hal.34
[4] Andi
Hakim Nasution, Pengantar ke Filsafat Sains,1989, Jakarta: Pustaka Litera
Antarnusa, hal. 129
[5] Susiknan
Azhari, Ensillopedi Hiasab Rukyat, 2008, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, hal. 193
12 komentar:
Situs Sabung ayam terbaik se indonesia ^^
situs sabung ayam
judi sabung ayam
Ayam ayam jago Terbaik di Indonesia
adu ayam jago
Ayam ayam jago Terbaik di Indonesia
sabung ayam di bali
Ayam ayam jago Terbaik di Indonesia
sabung ayam peru
Bagi bagi bonus sabung ayam online
Ayam ayam jago Terbaik di Indonesia
sabung ayam online
Ayam ayam jago Terbaik di Indonesia
tarung ayam bangkok
Ayam ayam jago Terbaik di Indonesia sabung ayam bali
Ayam ayam jago Terbaik di Indonesia ayamlaga bangkok
Streaming bola gratis terbaru
Alasan Kenapa Kamu Harus Bermain Judi Di Museumbola
* Permainan Lengkap dari A sampai Z
* Opsi Deposit Banyak Seperti Bank, E-Cash , PULSA
* Semua Rekening Bank termasuk Bank Daerah Bisa Di Daftarkan
* Bonus Banyak
* Deposit 2 Menit
* Withdraw 5 Menit Paling Lama
* Cs Professional 24 Jam Online
DAFTAR SLOT ONLINE
Link Alternatif Museumbola
Judi Bola Online
Slot pulsa tanpa potongan
Demo Slot Habanero